Selasa, 16 Desember 2014

FanFiction: KILL IA KILL (Chap.1)


Haruskah Ada Dendam??

 
Cast: Mako, Ryuuko 


..................................................


   "Mako. Mako. Mereka itu siapa?" Ryuuko menepuk bahu Mako yang sedang menikmati makanan ringannya.

    "Ummm... Ummm... itu?.... Satsuki.... um.... Dan..... um.... The Elite.... umm..... Four....uuumm...." Mako menjawab pertanyaa Ryuuko sambil mengunyah sisa makanan yang ada disalam mulutnya.

 

Ryuuko hanya garuk-garuk kepala dan menaikkan sebelah alisnya sambil berfikir. 'Satsuki??? ya. Aku tau.' Gumam Ryuuko dalam hati. 


   "Ayo kita pergi dari sini."

    "Kenapa?" Kata Ryuuko pura-pura tidak tahu.

     "Karena daerah ini, termasuk wilayah kekuasaan Satsuki." Kata Mako sambil menarik tangan Ryuuko untuk pergi. 


Merekapun berjalan beriringan dilorong sekolah. 

   "Kita mau kemana?" Tanya Ryuuko. 

Tanpa menjawab pertanyaan Ryuuko, Mako merebut makanan ringan yang ada ditangan Ryuuko dan memakannya. 

   "Kau dengar aku? kita mau kemana?" Ulang Ryuuko sambil mencoba merebut kembali makanannya.

   "Habiskan makanan ini." Mako menyodorkan kembali makanan Ryuuko. "Kita akan sampai di perpustakaan sebentar lagi." Tunjuk Mako. 

Ryuuko hanya menggeleng dan tetap berjalan mensejajari langkah Mako.

   "The Elite Four itu, siapa?"

   "Kita bicarakan didalam perpustakaan saja." Jawab mako dengan santainya. 

Ryuuko mulai kesal dengan sikap Mako. 

"Hei nona. bijak sekali kau ini." Ryuuko menghalangi jalan Mako dan mencondongkan mukanya tepat didepan Mako. 

Mako hanya menggeser tubuhnya sedikit dan berlalu meninggalkan Ryuuko. Ryuuko hanya bisa menghentakkan kaki dan mulai menahan rasa kesalnya.



........................................................


   "Jangan sekali-kali kau tunjukkan rasa tidak suka mu kepada Satsuki, ataupun The Elite Four, ataupun kepada ketua-ketua eskul dan anggota-anggota osis. 

    Kau masih jadi 'anak baru' disini, jangan membuat masalah dengan salah satu dari mereka. Aku khawatir kau akan dkeluarkan seperti anak kelas Sains.5 minggu lalu."

   "Kenapa kau peduli kepadaku?" Tanya Ryuuko.

   "Karena, kau temanku satu-satunya." 

Ada jeda beberapa menit diantara mereka. Mereka saling diam. 

   "Satsuki, ketua OSIS Honnouji Academy kan?" Ryuuko berusaha memecah keheningan.

   "Ya. benar. Berusahalah beradaptasi disini dengan sebaik-baiknya."

   "Baiklah... Mako Mankanshoku."


..................................................

   "The Elite Four terdiri dari 4 orang ketua eskul terpenting di Honnouji Academy. Nonon Jazukure mengetuai eskul Marching Band, Houka Izumuta mengetuai eskul Matematika, Ira Gamagori mengetuai eskul Basket, dan Uzu Sanageyama mengetuai eskul Sepak Bola. Kau harus berhati-hati dalam menjalankan misi ini, terutama dengan Houka. Ia merupakan penganalisis yang hebat."

   "Oke. Penjelasan yang singkat. Tapi, aku mengerti." Ryuuko mengusap-usap dagunya. "Lalu Suko-san, menurutmu siapa yang kau curigai telah memasukkan buku itu kedalam tas mu?"

   "Uzu. ya, Uzu Sanageyama. Ia tetap berada di kelas saat anak-anak yang lainnya pergi ke kantin." Naichi Suko menunjuk-nunjuk dinding dengan tongkat kecil.

   "Selain dia, siapa lagi?" Tanya Ryuuko lagi.

   "Maiko Oogure." Naichi menempelkan foto Maiko disamping foto Uzu didinding. 

Oleh karena itu, Ryuuko Matoi dengan senang hati membantu Naichi untuk menjawab semua itu.


...........................................................



Re-Post e-mail buat kak Senjie.

hehe maaf. Jadi dimasukin blog aja :P  

 





















Ryuuko terlihat sangat kebingungan mmecahkan masalah ini. Dua minggu yang lalu, saudaranya (Naichi Suko) dikeluarkan dari Honnouji karena didalam tasnya terdapat buku bertuliskan 'Satsuki manusia brengsek!' lengkap dengan foto Satsuki yang telah dicoret-coret. Namun, buku itu bukan milik Naichi. Pastinya, seseorang telah memasukkannya kedalam tas Naicihi dan memberitahu kebohongan kepada Satsuki. yang menjadi pertanyaan, 'Siapa pemilik buku tersebut, dan apa motiv dibalik semua ini'. 


Selamat Sore :D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar