Kamis, 01 Mei 2014

FanFiction ONE OK ROCK




You Will Introduce Your Love



Genre : Romance, Sad
Cast : Enma Daiou as Taka
          Nanako
Plot : Mundur
Theme song : Flumpool! ~ Two Of Us
                                       ~ 30'C


.......................................................


Dari dalam sebuah kamar terdengar suara batuk-batuk mengerikan, Taka yang saat itu tengah menemani Nanako, terlihat mengerutkan kening pertanda khawatir. Batuk Nanako semakin parah. Sepertinya, tenggorokan Nanako terluka. Kini batuknya disertai darah. Darah yang keluar lumayan banyak. Refleks, Taka menengadahkan tangannya dibawah mulut Nanako yang segera ditepis oleh Nanako. Takut sesuatu yang lebih parah lagi terjadi kepada Nanako, sesegera mungkin Taka memanggil dokter. Selang beberapa menit kemudian, Taka mengucapkan terimakasih banyak kepada dokter yang telah menangani Nanako dengan baik itu. Taka masuk lagi kekamar Nanako.


   "Merasa lebih baik?"


Selang infus masih menempel ditangan kanan Nanako. Kedua lubang hidung Nanako tertutup oleh selang oksigen. Taka sepertinya sangat tidak tega melihat keadaan Nanako yang seperti ini. Ia telah rela mengorbankan keabadian dan kehidupan mewahnya hanya demi menjaga Nanako. Dan satu tugas rahasia lainnya.


   "Diamlah disitu nona.. Kau mau apa? biar aku ambilkan"
   "Ajari aku membuat itu." Pintanya dengan suara yang sangat lirih.
   "Baiklah.. tetapi aku hanya akan memperlihatkanmu saja. Aku tidak mau kertas-kertas ini melukai tanganmu itu" 


Nanako tertawa pelan seakan mengejek.


   "Ketakutanmu sungguh tidak rasional Taka.!!" 


Taka mengambil beberapa benda yang menggantung didepan jendela. Dia menaruhnya disamping Nanako. Nanako menaikkan tempat tidurnya agar ia bisa melihat apa yang sedang dilakukan Taka. Taka mengambil beberapa helai koran bekas yang berada dibawah meja. Dengan cekatan, taka merobeknya menjadi beberapa bentuk persegi kecil-kecil. Sejurus kemudian, senyum Terkembang dipipi Nanako.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ 


Taka melongok kedalam kamar Nanako. Dengan hati-hati ia membuka pintu itu dan masuk kedalamnya. Kamar itu begitu sederhana. Berbeda dengan penghuninya yang begitu special bagi Taka. Kamar itu hanya mempunyai satu meja, satu sofa, satu tempat tidur yang berada ditengah, dan satu meja yang berada disamping tempat tidur untuk menaruh keperluan-keperluan Nanako seperti obat-obatan, makanan, dan minuman. Disamping meja tersebut, menggantung sebuah jendela yang menghadap tepat diatas jalanan kota yang ramai. Taka menengok kearah jam dinding yang baru menunjukkan pukul 9 pagi. Hari ini, merupakan puncak dimana bunga-bunga sakura bermekaran dimusim bunga sakura. Taka berjalan pelan kearah jendela. Dari atas sini, ia dapat melihat hiruk pikuk kesibukan orang-orang kota, lalu lalang kendaraan, dan tepian sungai yang berubah menjadi warna pink lembut. Ditepian sungai, memang berderet pohon sakura yang tengah bermekran. Selain berwarna pink, bunga sakura juga ada yang berwarna putih. Bunga sakura akan gugur disore hari, dan itu membuat suasana semakin indah. Nanako tengah tertidur pulas. Entah karena memang ia tertidur, atau karena pengaruh obat tidur. Taka tau, Nanako sangat menyukai bunga sakura yang berguguran.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


   "Apa kau tau kenapa harus ada cinta didunia ini?" 


Nanako menanyakan pertanyaan aneh itu dialam bawah sadarnya kepada Enma Daiou yang berada disebelahnya. Enma menatap Nanako sekilas, lalu kembali mengalihkan pandangannya menerawang keatas. Saat ini, Enma tengah mengambil bentuk sebagai Touji Sojiru, teman satu kelas Nanako, agar ia dapat melanggar peraturan dan berinteraksi dengan Nanako. 


   "Entahlah. Memangnya kau tau??"
   "Aku tidak tau." Sejenak, Nanako terdiam. "Apakah cinta dapat membuat kau melakukan hal apapun demi orang yang kau cintai?" 


Mereka berdua tengah duduk diatas rerumputan disuatu tempat difikiran Nanako. Dengan latar berjuta-juta bintang yang diam.


   "Tumben kau menanyakan hal semacam itu?" Enma memandang kearah Nanako
   "Entahlah. Tiba-tiba terfikir."
   "Jangan terlalu difikirkan. Suatu saat nanti entah kapan, kau pasti akan merasakannya sendiri. Begini, 'ketika kau bertemu seorang laki-laki yang membuatmu tertarik dan kau jatuh cinta kepadanya __anggap saja seperti itu__ namun ia tidak merasakan hal yang sama sepertimu. Pasti kau akan melakukan hal apapun agar laki-laki itu juga tertarik dan mencintaimu" Enma melirik Nanako seolah meminta persetujuan dari Nanako.
   "Entahlah"


Nanako berdiri membelakangi Enma. Ia berjalan pelan menikmati sentuhan rerumputan disela-sela jari kakinya. Sesegera mungkin Enma bangkit dan berjalan menjajari langkah Nanako.


   "Menurutmu, 'cinta sejati' itu apa? apa cinta datang karena ketertarikan fisik?"
   "Cinta dapat datang darimana saja. Sudah aku jelaskan, saat kau mencintai seorang laki-laki yang menurut.. __yaah ayah atau temanmu__ ia tidak terlalu tampan, bahkan bisa dibilang jelek. Tapi kau tetap mencintainya bukan?"


Nanako memperlambat langkahnya.


   "tetapi, cinta putri Kaguya dan Sutemaru berawal dari ketertarikan fisik."
   "Entahlah. Bisa ya, bisa tidak. Yang jelas bagiku, cinta sejati itu saat kau menatap kedalam matanya dan kau yakin akan perasaanmu itu tanpa suatu keraguan lagi."
   "Teorimu aneh."
   "Tunggulah, kau akan tau sendiri bagaimana rasanya."


Nanako tertawa kecil. "Semoga saja." Ujar Nanako "Suatu saat nanti"


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Taka memacu mobilnya agar sampai dirumah sakit lebih pagi dari biasanya. Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi. Ia berlari menuju kamar Nanako. Dua orang perawat keluar dari kamar tersebut. Taka segera memasukinya.

   "Selamat pagi Taka.." Sapa nanako dengan bibir penuh senyuman.
   "Dimana ayahmu??"
   "Ia sedang membeli sarapan dikantin rumahsakit."
   "Aku membuatkanmu sesuatu." 


Taka mengambil sesuatu dibawah tempat tidur Nanakoyang sengaja ia tinggalkan kemarin. Nanako memicingkan mata. Ia sedikit skeptis.
   "Kingyousu"


Tiba-tiba nanako tertawa. 


   "Lucu sekali Taka." 


Sebuah pohon plastik dengan seekor ikan yang menjadi bunganya. Ikan itu Taka buat dari kertas yang ia lipat sehingga menyerupai seekor ikan koi. 


   "Dewa Hoozuki mempunyai hobi yang sangat unik. Yaitu memelihara Kingyousu. Kingyousu itu tidak akan mati selama ikan itu tidak mati juga."
   "Letakkan disini saja Taka."


Sepanjang hari ini, Nanako tertawa terbahak-bahak mendengar lalucon Taka. Dengan susah payang, ia memaksakan hal itu walaupun tenggorokannya sangat sakit. Dan ia pun sangat ramah dan hampir menyapa setiap dokter atau pun suster yang telah merawatnya.
Dibalik tawa yang ia paksakan ini, ada satu tujuan yang hendak Nanako lakukan, Ia tidak akan membuat rencana itu berantakan, ia ingin melakukannya dengan hati-hati dan dengan sangat baik. 


.......................................................................


T.B.C [To Be Continued]


huuuuft... selese juga efef ini. Walaupun agak dipaksakan siiih. Tunggu Chapter selanjutnya yaa...
Semoga kalian suka.
Kapan-kapan gua post cerita-cerita yang lain.
Terimakasih atas kunjungannya.
Selamat sore 

1 komentar:

  1. halo uktie... maaf ya baru tau kalo ada dm jadi baru bisa berkunjung ke blog mu sekarang..
    critanya bagus uktie.. deskripsinya lumayan lengkap, lanjut terus ya nulisnya :D

    BalasHapus