Minggu, 27 April 2014

Short Story: Imajination Friend

                             


         IMAJINATION FRIEND


Genre : Drama, Romance
Cast : Randy ~ Aku
          Meiko
Theme Song : ONE OK ROCK ~ All Mine
Original Story : Me ~ Uktie Melati

...................................................................................


Tiba-tiba ponselku bergetar. Sebuah sms masuk. Kubaca nama pengirimnya dan aku tersenyum. Segera kuketik balasan untuknya.


     "hahhaaaaa.. :D memangnya tidak ada hal yang lebih memalukan dari itu yang pernah kau perbuat?? LOL" [SEND]
     "Lalu?? apa kau sedang menertawaiku?"
     "Maaf. hahhhaaa... aku tertawa sekali lagi. lalu, dimana pacarmu sekarang? apa dia tidak menolongmu?" [SEND]
     "Dia ada disebelahku sekarang. sudahlah. Kau memang orang yang menyebalkan. LOL"
     "Maaf. Maaf. :P aku rasa, wajahmu saat ini tengah cemberut" [SEND]
     "huuuft. Sudahlah. nanti malam, aku ada janji dengan pacarku. oooh, do'akan aku agar semuanya lancar. Aku senang sekali karena ini kencan ketiga kami. Maaf, aku tidak bisa menemani malam minggumu yang menurutku sangat sepi. Carilah seseorang yang dapat kau ajak berkencan."


Aku turun dari bus yang kutumpangi dan segera berjalan menuju kampusku. Aku masih saja meladeni sms-sms itu. Sebenarnya hari ini aku sedang tidak ada mata kuliah. Aku sekedar iseng pergi ke kampus, membaca buku lalu pulang lagi. Sambil terus berjalan menuju bangku yang biasa aku duduki, aku tersenyum kecil menatap layar ponselku. Dia-bukan seseorang yang nyata. Setidaknya belum nyata. Aku dan dia saling kenal karena kami sama-sama menyukai band asal jepang bernama ONE OK ROCK. Suatu hari, seseorang mengirim pesan pendek di twitter yang katanya, ia penggemar berat ONE OK ROCK juga. Lama kelamaan, obrolan kami semakin menarik dan kami saling bertukar nomor telephone. Bercerita sepanjang hari mengenai ONE OK ROCK, kehidupan kami masing-masing, melontar ejekan, bercanda. seolah-olah dia benar-benar sedang ada disampingku sekarang. Terkadang aku berdoa, semoga Tuhan dapat mempertemukan aku dengan gadis kecil itu.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Sudah dua minggu ini, ponselku terasa sangat sunyi. Dua minggu juga dia tidak pernah membalas sms ku. "kemana dia?" aku terus mencari-carinya dengan berbagai cara. namun hasilnya nihil.


Aku tersentak karena ponselku tiba-tiba bergetar. Aku tersenyum bahagia. Kutatap layar ponselku dengan penuh keheranan. Sebuah panggilan dari nomor yang tidak ku kenali. Ternyata, suara seorang perempuan diseberang. Dia menyapaku.


"Moshi Moshi"
"Moshi Moshi. Meiko??"
"Bukan"
"Lalu. kamu siapa?" aku benar-benar kecewa.
"Apakah kamu Randy?"
"Ya."
"Maukah kamu menemui Meioko untuk sekali ini saja?"
"lusa, aku akan menemaninya untuk menonton film kesukaannya. Aku sudah janji, tentu aku akan menemuinya."
"huuuft... Aku harap, kamu tidak akan sedih jika mendengar hal ini. Temui aku besok ditempat kau dan Meiko akan bertemu."
"Kenapa?"
"Akan kujelaskan besok"


Aku masih bingung. kucoba menghubungi nomor tadi, tapi tidak ada jawaban?. "Teka teki apa yang kau beri untukku Meiko??" kucoba berfikir. Ah.. kuturuti saja permintaan orang itu.


~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Titik-titik air membasahi kedua pipiku. ingin aku lari dan berdiri ditengah hujan agar tidak ada yang mengetahui kalau aku sedang menangis --tapi aku tidak mau mendramatisir suasana seperti di film-film. lagiah, hari ini hujan sedang tidak turun--. Aku menangis dengan mudahnya saat perempuan itu --namanya Airin. Dia sahabat Meiko-- membeberkan semua kenyataan yang meiko alami. Bukan seperti yang aku ketahui. Mengetahui hal itu, aku tidak sanggup lagi menghadapi dunia hari ini.


Aku dan Meiko tinggal dikota yang berlawanan arah. Aku tinggal dikota sebelah Selatan, sedangkan Meiko tinggal dikota sebelah utara. Kita saling mengenal sudah satu tahun lamanya. Tetapi belum pernah sekalipun bertemu. Kesempatan kami untuk bertemu memang sangat banyak. Tetapi takdir berkehendak lain.
Meiko membohongiku soal pacarnya, kehidupannya, keadaannya, dan banyak lagi kebohongan-kebohongan lainnya.


     "Meiko terkena kanker darah stadium 4. Satu tahun lalu, dia difonis dokter bahwa hidupnya tidak akan bertahan lebih lama lagi. Dia terkena kanker sejak kelas 6 SD. dan seharusnya sekarang, ia masih ada disisiku, duduk bersebelahan denganku, mendengarkan pelajaran, pergi bersama-sama untuk menghadapi ujian sekolah tahun ini. Orang tuanya sudah bercerai sejak 10 tahun lalu. Ia tinggal bersama ibu dan neneknya. Meiko mempunyai seorang kaka laki-laki yang tinggal bersama ayahnya. Ia berhenti sekolah dua tahun lalu karena kesehatannya semakin memburuk.


Saat berkenalan denganmu, Meiko lebih banyak tersenyum, lebih ceria, lebih mengerti apa itu imajinasi dan kenyataan. Lebih tegar dalam menjlani kehidupan. Ia menganggapmu teman imajinasinya yang tak mungkin bertemu dengannya. ia meminta maaf karena telah banyak berbohong kepadamu. Sebenarnya, tidak pernah ada laki-laki yang memiliki hatinya kecuali kau yang benar-benar memiliki dan memenuhi imajinasinya. Kau bagai media yang sanggup menampung khayalan mengenai kehidupan normalnya. Meiko dapat bertahan lama dari yang dokter pekirakan. Dua minggu lalu, keadaannya memburuk dan semakin kritis hingga saatnya ia meninggalkan kita semua. Aku senang karena kau membuat Meiko bahagia disaat-saat terakhirnya, Terimakasih Randy" kata-kata itu masih aku ingat dengan jelas ditelingaku.

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~


Hari ini, sepulang kuliah aku berencana menemui Meiko untuk yang pertama kalinya seperti yang aku janjikan. Walaupun masih dalam sebatas imajinasi dan hayalan, tetapi batu nisan dengan ukiran namanya sangatlah nyata.


"Kau sebatas imajinasi, lalu menjadi kenyataan. Saat ku raih, kau menghilang. Tetaplah menjadi sebuah Imajinasi yang memenuhi fikiranku" --Randy


...............................................................................................


It just my story. My imajination. Thanks to ka Yamyam yang udah menjadi inspirasi cerita ini.


Sekian cerita dari gua. Kapan-kapan gua post pengalaman dan cerita gua yang lainnya.


Terimakasih kunjungannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar